atap malam kala itu...
hitam, legam
tak ada secercapun harap terlihat
rebah tubuhku, melepas letih
tak banyak pikirku
hanya ingin memejam dan kembali tegar
dan seketika kegelapan menenggelamkan
jauh jauh jauh...
hingga tiba di sebuah dunia,
dunia yang tak pernah ku ketahui alurnya,
dunia semu nan kadang memabukan,
kadang pula memilukan
manis,
bunga tidur terindah rasaku
bagai kebahagiaan yang tak pernah kureguk,
begitu sempurna,
terasa terkubur dalam serbuk candu...
tak ingin ku terbangun, aku mau disini!
tapi...
bodohku tak Tuhan biarkan lama
kembali aku ke ranah asliku,
ada, pasti, terasa...
tapi mengapa justru tak bisa kebahagiaan itu di ranahku???
diamkan saja dunia semu itu! jeritku sendiri
namun mengapa malah terus datang???
malah semakin manis???
sudah cukup lelah dengan fikir realitaku
haruskah bunga tidur ini kufikir jua?
kadang pula memilukan
manis,
bunga tidur terindah rasaku
bagai kebahagiaan yang tak pernah kureguk,
begitu sempurna,
terasa terkubur dalam serbuk candu...
tak ingin ku terbangun, aku mau disini!
tapi...
bodohku tak Tuhan biarkan lama
kembali aku ke ranah asliku,
ada, pasti, terasa...
tapi mengapa justru tak bisa kebahagiaan itu di ranahku???
diamkan saja dunia semu itu! jeritku sendiri
namun mengapa malah terus datang???
malah semakin manis???
sudah cukup lelah dengan fikir realitaku
haruskah bunga tidur ini kufikir jua?
No comments:
Post a Comment