Monday, November 5, 2012

Mimpi

atap malam kala itu...
hitam, legam
tak ada secercapun harap terlihat

rebah tubuhku, melepas letih
tak banyak pikirku
hanya ingin memejam dan kembali tegar


dan seketika kegelapan menenggelamkan
jauh jauh jauh...
hingga tiba di sebuah dunia,
dunia yang tak pernah ku ketahui alurnya,
dunia semu nan kadang memabukan,
kadang pula memilukan

manis,
bunga tidur terindah rasaku
bagai kebahagiaan yang tak pernah kureguk,
begitu sempurna,
terasa terkubur dalam serbuk candu...
tak ingin ku terbangun, aku mau disini!

tapi...
bodohku tak Tuhan biarkan lama
kembali aku ke ranah asliku,
ada, pasti, terasa...
tapi mengapa justru tak bisa kebahagiaan itu di ranahku???

diamkan saja dunia semu itu! jeritku sendiri
namun mengapa malah terus datang???
malah semakin manis???

sudah cukup lelah dengan fikir realitaku
haruskah bunga tidur ini kufikir jua?

Sunday, November 4, 2012

Lelahku dalam Diam

diam...
diam terpaku oleh belenggu rasa penuh sesak-pilu
diam bersama puluhan sayatan luka nan terkubur kristal garam
diam berkawan kenaifan yang mematikan sekujur saraf tubuh...
hingga membatu, tak bisa berlaku

Aku tak ingin begini, Sayang...
lelahku telah sampai di tapal batas

sebuah tanya kecil mengulir,
mengapa Kau?
lalu...
pertanyaan bersubjek Kau itu bercabang cepat!

mengapa berbeda?
mengapa begitu menyilaukan?
mengapa seolah sempurna?
mengapa mampu mengalirkan kebahagiaan?
mengapa tak bisa dilupakan?
mengapa Aku tak pernah sanggup untuk berhenti memujamu???

namun,
mengapa harus Kaulah jua perobek luka luka ini?
mengapa sumber segala deritaku tak lain Kau pula?



mengapa...
mengapa...
mengapa???
pekik teriakku pada sang diri...
dalam diam
dalam sendu